JAKARTA - Dalam laporan e-Conomy SEA 2024 yang dirilis oleh Google, Temasek, dan Bain & Company, Gross Merchandise Value (GMV) dari ekonomi digital Indonesia diproyeksikan tumbuh 13% mencapai 90 miliar dolar AS atau sekitar Rp1,430 triliun pada tahun 2024.
Sektor e-commerce tetap menjadi kontributor utama pertumbuhan ekonomi digital dengan perkiraan peningkatan GMV sebesar 11% hingga mencapai 65 miliar dolar AS Rp1,040 triliun.
Namun, data dari SEMRUSH yang berhasil VOI kutip dari GoodStats menunjukkan bahwa kunjungan situs ke platform e-commerce besar di Indonesia mengalami penurunan pada April 2025 dibanding bulan sebelumnya.
Meski demikian, Shopee masih menjadi pemimpin pasar dengan total 132 juta kunjungan, meskipun turun 10,6% dari 147,7 juta kunjungan pada Maret 2025.
Tokopedia menempati posisi kedua dengan 64,9 juta kunjungan di April, juga menurun 8,9% dari 71,3 juta di bulan sebelumnya. Lazada menyusul di posisi ketiga dengan 42 juta kunjungan, turun 23,5% dari 54,9 juta pada Maret.
Sementara itu, platform Blibli bahkan mencatatkan penurunan paling tajam secara persentase yakni 49,6% dari 27,9 juta kunjungan pada Maret, menjadi hanya 14,1 juta kunjungan di bulan April.
BACA JUGA:
Tren ini menunjukkan adanya penurunan ini bisa jadi diakibatkan oleh melemahnya daya beli masyarakat, akibat melemahnya ekonomi nasional hingga gelombang masif PHK.
Di mana menurut data dari Kementerian Ketenagakerjaan mencatat 26.455 kasus PHK per 20 Mei 2025, sedangkan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) melaporkan 73.992 kasus per 10 Maret 2025.